JAKARTA,kupang-media.net | Kehadiran Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki, dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Jakarta, akhir pekan lalu, menambah warna baru dalam lanskap perpolitikan nasional.
Kongres yang berlangsung dua hari, Sabtu,19–20 Juli 2025, tersebut menjadi momentum penting bagi PSI untuk menguatkan posisi dan konsolidasi menjelang kontestasi Pemilu 2029.
Aurum, salah satu kepala daerah termuda dari Nusa Tenggara Timur, hadir sebagai tamu undangan sekaligus simpatisan aktif terhadap agenda-agenda progresif yang digaungkan partai berbasis anak muda tersebut. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya keberlanjutan nilai-nilai keadilan sosial, transparansi, serta pemberdayaan generasi muda di dalam tubuh politik Indonesia.
“Kongres ini menjadi momen penting untuk memperkuat arah perjuangan PSI,” ujar Aurum kepada awak media, Senin(21/7)), melalui henphon selulernya
“Saya percaya bahwa kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif dalam diskursus politik nasional adalah kunci untuk membangun Indonesia yang lebih baik.”
Kongres PSI kali ini dihadiri oleh jajaran elite partai, kader, serta utusan daerah dari seluruh Indonesia. Forum tersebut tak hanya membahas strategi elektoral dan arah kebijakan partai, tetapi juga mempertegas posisi PSI dalam isu-isu nasional seperti pemberantasan korupsi, kesetaraan gender, dan transformasi digital. Agenda ini secara khusus memberi ruang bagi gagasan baru yang muncul dari akar rumput dan tokoh-tokoh muda di daerah.
Partisipasi Aurum dalam perhelatan tersebut memicu diskusi publik di NTT, mengingat posisinya sebagai pejabat aktif dan potensial dalam konstelasi politik masa depan.
Langkahnya dianggap sebagai indikasi kesadaran baru di kalangan kepala daerah muda, yang berani keluar dari sekadar rutinitas birokrasi untuk turut mengintervensi narasi politik nasional.
Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana, Dr. Leo F. Takaeb, menyebut kehadiran Aurum sebagai “perwujudan dari tumbuhnya aktor politik daerah yang melek isu nasional.”
“Pemimpin daerah seperti Aurum tidak lagi melihat politik nasional sebagai ruang elitis. Mereka masuk, membawa suara lokal, dan mendorong agar kebijakan nasional benar-benar menyentuh akar persoalan rakyat,” tegas Leo.
Dengan waktu yang masih panjang menuju Pemilu 2029, munculnya tokoh-tokoh muda progresif di level daerah diprediksi akan menjadi kekuatan segar dalam percaturan politik nasional. Apakah ini akan membuka jalan bagi Aurum untuk melangkah ke panggung politik yang lebih tinggi Waktu akan menjawab, namun satu hal jelas politik lokal kini tidak bisa lagi dipisahkan dari arus utama nasional.