NTT, kupang-media.net | Perusahan Air Minum Daerah Kabupaten Kupang mencatat capaian bersejarah. Perumda Air Kab.Kupang ini ditetapkan sebagai salah satu dari 11 perusahaan air minum di Indonesia yang menjadi Pilot Project Nasional Performance Benchmarking and Reporting (PBR) yaitu sebuah sistem tolok ukur kinerja digital yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kemitraan Indonesia–Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
Selain Perumda Air Minum Kabupaten Kupang, sepuluh peserta lain yang masuk daftar uji coba nasional ini antara lain: Perumda Tirta Musi (Palembang), Tirta Bersemai (Dumai), Tirta Way Rilau (Bandar Lampung), Tirta Raharja (Kabupaten Bandung), Tirta Sembada (Kabupaten Sleman), PDAM Surya Sembada (Surabaya), PT Air Minum Bandarmasih (Banjarmasin), Tirta Anoa (Kendari), Tirta Sewakadarma (Denpasar), dan PT Air Minum Giri Menang (Mataram).
Uji coba berlangsung di Hotel Kristal Kupang pada 7–9 Oktober 2025, dihadiri perwakilan Kementerian PUPR, Balai Prasarana Permukiman Wilayah, serta tim konsultan dari KIAT dan Performance Benchmarking and Reporting (PBR) Indonesia. Semula kegiatan direncanakan di kantor Perumda Air Minum Kabupaten Kupang, namun dipindahkan karena tingginya antusiasme peserta.
Direktur Perumda Air Minum Kabupaten Kupang, Joni Sulaiman, menilai penunjukan ini sebagai momentum penting bagi BUMD air di wilayah Nusa Tenggara Timur.
“Ini kebanggaan bagi kami, karena dari ratusan BUMD air di Indonesia, hanya sebelas yang terpilih, dan Perumda Air Minum Kab. Kupang salah satunya,” ujar Joni kepada kupang-media.net, Rabu (22/10).
Menurut Joni, sistem Performance Benchmarking and Reporting (PBR) menjadi terobosan baru dalam pengawasan kinerja BUMD air minum. Melalui sistem digital yang dibangun Kementerian PUPR dan KIAT, seluruh aspek teknis, operasional, dan manajerial perusahaan dapat dipantau secara real-time oleh pemerintah pusat
“Hasil uji coba awal cukup menggembirakan. Kami memperoleh skor rata-rata di atas 3,5 dengan kategori sehat, meskipun masih dalam tahap pembenahan sesuai rekomendasi BPKP,” jelasnya.
Program Performance Benchmarking and Reporting (PBR) diharapkan menjadi alat ukur nasional untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi pengelolaan air minum di daerah. Kegiatan ini juga menjadi sarana peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) BUMD dalam mengelola data kinerja berbasis digital.
“Harapan kami, sistem ini bisa menjadi alat evaluasi diri yang mendorong perbaikan berkelanjutan dan pelayanan air yang lebih baik bagi masyarakat,” tambah Joni.
Dari sisi pemerintah pusat, Arya, perwakilan dari Direktorat Air Minum PUPR, menegaskan bahwa PBR bukan sekadar proyek digitalisasi, melainkan bagian dari upaya reformasi tata kelola sektor air minum di Indonesia.
“. Performance Benchmarking and Reporting (PBR) dirancang untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, serta peningkatan kualitas layanan publik. Selama tiga hari pelatihan, peserta belajar mengoperasikan sistem digital, menginput data, memvalidasi indikator, dan membaca laporan kinerja melalui dashboard terintegrasi,” jelas Arya.
Uji coba Performance Benchmarking and Reporting (PBR) menjadi tonggak awal menuju sistem pemantauan kinerja BUMD air minum yang lebih modern dan terukur. Dengan pendekatan berbasis data, program ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan kinerja antar daerah sekaligus memperkuat tata kelola air bersih yang berkelanjutan di Indonesia Timur.
