JAKARTA, kupang-media.net | Memasuki tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Senin, 20 Oktober 2025, dinamika politik nasional memasuki fase evaluatif. Di tengah pro dan kontra sejak awal masa jabatan, survei terbaru Rumah Politik Indonesia (RPI) justru menunjukkan konsolidasi kepuasan publik yang tinggi terhadap duet pemimpin tersebut.
RPI merilis temuan survei pada Sabtu, 18 Oktober 2025, yang menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai 86,4 persen. Angka ini mencakup responden yang menjawab “cukup puas”, “puas”, dan “sangat puas”.
Hanya 12,7 persen yang menyatakan tidak puas, sementara 0,9 persen memilih tidak menjawab.
Direktur Eksekutif RPI, Fernando Emas, menyebut capaian ini identik dengan predikat nilai huruf A bila dikonversi ke penilaian akademik.
“Data ini bersifat independen dan menggambarkan persepsi publik terhadap kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Fernando, dikutip dari Tribunnews.com.
Metodologi Survei
Survei RPI dilakukan pada 9–16 Oktober 2025, mencakup 38 provinsi di Indonesia. Responden berjumlah 1.200 orang, seluruhnya berusia di atas 17 tahun atau telah memiliki hak pilih. Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error ±3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tingkat Kepercayaan Publik
Tingginya kepuasan publik selaras dengan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah. Sebanyak 80,6 persen responden menyatakan percaya, 10,5 persen cukup percaya, dan 1,6 persen sangat percaya. Hanya 3,5 persen yang menyatakan tidak percaya, sementara 3,8 persen memilih tidak menjawab.
“Jika diakumulasi, tingkat kepercayaan publik mencapai 92,7 persen,” kata Fernando. Ia menilai tren ini menjadi salah satu indikator politik yang akan diperhitungkan lawan politik pemerintah.
Bidang yang Paling Apresiatif
Menurut survei, ada empat sektor utama yang mendongkrak kepuasan publik: Hukum dan Pertahanan, Keuangan dan Ekonomi, Sosial dan Politik
Pemberantasan Korupsi
Di bidang hukum dan pertahanan saja, 75,6 persen publik merasa puas, 5,6 persen sangat puas, dan 13,2 persen cukup puas. Hanya 1,9 persen yang menyatakan tidak puas, sementara 3,7 persen memilih tidak menjawab.
Implikasi Politik
Bagi oposisi, temuan RPI bisa menjadi alarm politik. Survei independen dengan angka setinggi ini jarang muncul di tahun pertama pemerintahan, terutama setelah masa transisi yang sempat diselimuti skeptisisme.
Namun, angka kepuasan bukan tanpa catatan. Dalam tradisi evaluasi pemerintahan di Indonesia, sentimen publik bisa berubah cepat jika dimensi ekonomi, hukum, dan tata kelola politik tidak dijaga stabilitasnya.