BELU, kupang-media.net | Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menegaskan ambisinya melakukan lompatan besar dalam reformasi birokrasi.
Dalam Retret Kepemimpinan Strategis Pejabat Struktural lingkup Pemprov NTT Gelombang Pertama di Politeknik Ben Mboi Universitas Pertahanan RI, Atambua, Selasa (24/9/2025). Para pejabat dipaksa keluar dari zona nyaman dan meninggalkan pola kerja lama yang dinilai sempit dan stagnan.
Dalam arahannya, Wakil Gubernur NTT Jhoni Asadoma menekankan, pentingnya “menyegarkan” kembali cara pikir pejabat birokrasi. “Kalau kita kerja terus di bidang masing-masing tanpa pernah refresh pengetahuan, kita seperti katak dalam tempurung—hanya tahu tugas sendiri tanpa paham tugas orang lain,” ujarnya di hadapan peserta retret.
Retret kepemimpinan ini disebut sebagai momentum untuk menyamakan persepsi, memperkuat kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sekaligus mengevaluasi kinerja.
Target yang dipasang pun tak main-main: Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTT didorong naik dua kali lipat, dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,8 triliun.
Namun, target itu hanya bisa dicapai jika birokrasi benar-benar berubah. Gubernur menegaskan bahwa birokrasi NTT harus responsif, cepat mengeksekusi kebijakan, mempercepat digitalisasi pemerintahan, menutup celah kebocoran anggaran, hingga memperkuat disiplin.
“Disiplin itu bukan hanya soal waktu, tapi juga disiplin dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan program, sampai evaluasi,” tegasnya.
Kegiatan yang berlangsung intensif dari pagi hingga malam itu diharapkan memupuk kebersamaan antarpejabat Pemprov NTT. Kolaborasi dan sinergi disebut menjadi kunci agar visi “NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan” tidak hanya berhenti di slogan.
Retret ini turut dihadiri Dekan Politeknik Unhan Atambua, Brigadir Jenderal Ir. Kristijarso, yang mendampingi jalannya kegiatan.