OELAMASI, kupang-media.net | Bupati Kupang, Yosef Lede, tancap gas bersihkan birokrasi. Lewat peluncuran Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Yosef kirim sinyal keras: ASN di Kupang tak boleh lagi asal duduk di kursi empuk tanpa kinerja.
“Uji kompetensi ini bukan sekadar rutinitas administratif. Ini gerbang perubahan yang akan menentukan masa depan birokrasi Kupang,” tegas Bupati Yosef Lede
Menurutnya, birokrasi tak bisa lagi jalan di tempat. Di era digital dan keterbukaan publik, ASN dituntut lebih lincah, punya kemampuan teknis, manajerial, serta integritas tinggi.
“ASN hari ini harus berpikir strategis, adaptif, dan cepat bertindak. Mereka mesin utama pembangunan daerah,” sambungnya.
Lewat uji kompetensi ini, para pejabat dinilai ketat, mulai dari kemampuan menyusun kebijakan, inovasi program kerja, hingga integritas dalam mengambil keputusan. Semuanya harus sejalan dengan visi Kupang Bangkit.
Yosef tak mau ada pejabat yang hanya numpang jabatan karena koneksi. Ia ingin birokrasi bebas dari praktik usang seperti loyalitas semu atau kedekatan personal.
“Kita nggak bisa kompromi dengan kualitas. Saya mau ASN yang bertanggung jawab, bukan cuma kejar jabatan,” tegasnya lagi.
Tak berhenti di uji kompetensi, Pemkab Kupang bakal segera membuka seleksi terbuka untuk jabatan eselon II dan III. Yosef ingin memberi peluang bagi ASN muda yang punya semangat reformasi.
“Saya mau ciptakan birokrasi kompetitif dan berbasis merit. Talenta terbaik harus dapat kesempatan,” katanya.
Seleksi ini dipastikan berlangsung transparan, diawasi banyak pihak demi menjaga objektivitas. Yosef menegaskan birokrasi Kupang harus berubah, dari pola pikir “berkuasa” menjadi “melayani”.
“Jangan ada lagi ASN lambat, arogan, atau nggak paham tugas. Kita harus cepat, cerdas, dan melayani dengan hati,” tutupnya.
Langkah Yosef ini jadi sinyal kuat kalau Kupang serius menata pemerintahannya. Targetnya: menjadi role model birokrasi profesional di NTT, bahkan di tingkat nasional.