KOTA, kupang-media.net | Upaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lontar Kupang untuk memperbaiki pelayanan air bersih di Kabupaten dan Kota Kupang terhambat kerusakan infrastruktur dan akses medan sulit. Dalam survei lapangan yang digelar Kamis (26/7), tim survei yang dipimpin langsung oleh Direktur Umum Joni Sulaiman menemukan sejumlah potensi sumber air, namun masih terkendala persoalan teknis dan pendanaan.
Di Sumber Mata Air Bonen, Kecamatan Taebenu, Tim menemukan debit awal sekitar 8 liter per detik yang diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat menjadi 16 liter per detik jika perbaikan pompa dan jaringan listrik rampung. Namun, letak sumber air yang curam, sekitar 30 meter di bawah permukaan, membuat akses ke lokasi sangat menyulitkan. Padahal, pasokan air ini dibutuhkan untuk mengatasi gangguan suplai yang sempat melanda Kapaketupang dan Kota Kupang.
Sementara di Kampung Alor, Kelurahan Oesao, debit air mencapai 5 liter per detik. Namun, kondisi jaringan pipa di wilayah ini rusak parah dihantam badai Seroja beberapa waktu lalu. Hingga kini, sekitar 150-200 calon pelanggan masih menunggu kepastian layanan, sementara ini kami dari PDAM tengah berupaya memperbaiki jaringan yang porak-poranda akibat badai sejora beberapa tahun yang lalu
Survei juga berlanjut ke Kotabes, Kecamatan Amarasi, tempat dua sumber mata air dengan potensi debit sekitar 4 liter per detik menjadi harapan bagi 150-200 warga yang belum terlayani air bersih. Namun, kapasitas produksi masih belum pasti, menunggu kepastian dukungan teknis dan anggaran.
Direktur PDAM Tirta Lontar Kupang, Joni Sulaiman, mengakui tantangan yang dihadapi lembaganya. Ia berharap pemerintah daerah turun tangan lebih jauh, bukan hanya dalam pengadaan infrastruktur, tapi juga lewat dukungan politik dan kebijakan.
“Kami sangat membutuhkan dukungan pemerintah, baik dalam pengadaan peralatan, material, maupun dukungan teknis. Pemerintah memang memiliki keterbatasan anggaran, namun kami yakin masyarakat kini memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya air bersih dan kewajiban sebagai pelanggan,” ujar Joni.
Selain meningkatkan jumlah pelanggan, PDAM Tirta Lontar Kupang juga mengklaim berfokus menjaga kepercayaan publik lewat pelayanan yang lebih maksimal. Namun, sorotan tajam publik mengarah pada kecepatan eksekusi proyek, mengingat kebutuhan air bersih yang kian mendesak, terlebih di wilayah yang juga disiapkan sebagai destinasi wisata, seperti kawasan sekitar Sumber Mata Air Bonen.” Tutup Dirut Jhoni