OELAMASI, kupang-media.net | Bupati Kupang, Yosef Lede, melontarkan kritik pedas saat meninjau dua lokasi wisata di Kecamatan Amarasi Selatan yang kini terbengkalai, meski telah menghabiskan anggaran lebih dari Rp40 miliar dari APBD. Ia menyebut proyek warisan pemerintahan sebelumnya itu sebagai “monumen proyek gagal”.
Kemarahan itu disampaikan Bupati Yosef usai meninjau langsung kawasan wisata Fatu Braon dan Pantai Teres, Rabu (18/6/2025). Dalam inspeksi lapangan yang digelar usai kunjungan kerjanya ke SD Inpres Buraen 2, ia mengaku kecewa berat melihat kondisi fisik dua destinasi yang tidak terawat.
> “Saya datang langsung ke lokasi dan kecewa melihat hasilnya. Bangunan tidak terawat, kualitas fisik buruk, bahkan tidak tampak adanya pemanfaatan untuk masyarakat. Ini proyek gagal,” tegas Yosef kepada wartawan.
Menurutnya, kondisi rusak parah bukan semata-mata akibat faktor cuaca atau usia bangunan, tetapi karena lemahnya pengawasan dan buruknya kualitas pengerjaan proyek saat itu.
> “Kita harus akui, pekerjaan ini tidak dilakukan dengan baik sejak awal. Ini bukti bahwa proyek besar bisa sia-sia kalau tidak diawasi dengan ketat,” sentilnya.
Tak hanya berhenti pada kritik, Yosef juga menyampaikan peringatan keras kepada seluruh jajaran pemerintahannya agar ke depan lebih selektif dan transparan dalam merencanakan proyek-proyek strategis, terutama di sektor pariwisata.
Meski mewarisi proyek yang gagal, Pemkab Kupang tidak tinggal diam. Yosef menegaskan bahwa pihaknya tengah menyusun rencana revitalisasi menyeluruh terhadap Fatu Braon dan Pantai Teres. Fokus utamanya: membangun ulang kawasan ini berbasis potensi lokal dan pemberdayaan UMKM.
“Kita ingin hidupkan kembali kawasan ini, tapi dengan cara yang benar. Harus bisa jadi pusat aktivitas ekonomi warga, bukan sekadar monumen proyek gagal,” ujarnya.
Revitalisasi dua kawasan wisata tersebut telah masuk dalam agenda strategis pembangunan daerah untuk tahun anggaran mendatang. Pemerintah berkomitmen menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu tulang punggung ekonomi lokal di Kabupaten Kupang.