LARANTUKA, kupang-media.net | Dalam balutan empati dan semangat kemanusiaan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Mayjen Suharyanto, menapaki satu per satu lokasi pengungsian dan pembangunan hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap) di Flores Timur.
Kunjungannya pada Jumat (23/5) menjadi simbol nyata komitmen pemerintah dalam memastikan penanganan korban bencana tidak hanya tuntas secara administratif, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan.
Didampingi oleh Deputi Kemenko PMK Letkol Ahmad Lutfi dan Bupati Flores Timur Ir. Antonius Doni Dihen beserta jajaran Forkopimda, Mayjen Suharyanto mengawali kunjungannya dengan meninjau Rumah Contoh RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) di Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao. Rumah milik Emerensiana Ika Labina itu menjadi simbol harapan akan rumah yang aman dan layak bagi para penyintas erupsi.
RISHA, teknologi rumah tahan gempa yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR, menawarkan ketahanan hingga 8 skala Richter bukan sekadar tempat berteduh, tetapi pondasi baru kehidupan.
Rombongan kemudian menyambangi lokasi Huntara III dan berdialog langsung dengan para warga terdampak. Di tengah-tengah suara harapan dan kecemasan, Kepala BNPB menyampaikan bahwa negara hadir dan terus berupaya mewujudkan kenyamanan serta keamanan warga. “Lokasi Huntap di Noboleto harus segera dituntaskan. Di sinilah kita bisa menjamin kehidupan yang aman, tanpa mengorbankan tanah hak milik warga,” tegas Suharyanto.
Di Poslap Konga, Kepala BNPB menyerahkan bantuan secara langsung kepada warga yang belum mendapatkan Huntara, sekaligus memberikan semangat kepada para pekerja—baik dari unsur TNI maupun warga sipil—yang bahu-membahu membangun Huntara III. “Kami senang disemangati langsung oleh Kepala BNPB. Ini menjadi energi bagi kami untuk menuntaskan pembangunan secepatnya,” ujar salah satu pekerja penuh semangat.
Sore harinya, suasana berubah haru ketika Kepala BNPB meresmikan Sekolah Komunitas Pahlawan Anak di Huntara I dan II. Sekolah ini merupakan hasil kolaborasi CIS Timor, YPPS, BNPB dan Save The Children, menyediakan ruang kelas SD dan PAUD, toilet, air bersih, hingga bantuan pendidikan dan psikososial untuk para guru dan murid.
Tata Sudrajat, Senior Director Save The Children Indonesia, menjelaskan bahwa program ini menyasar ribuan anak dan ibu hamil melalui bantuan perlengkapan sekolah, pelatihan guru, hingga pemberian makanan bergizi. Ini bukan sekadar bantuan, tetapi investasi bagi masa depan.
Dalam sambutannya, Mayjen Suharyanto mengapresiasi kolaborasi semua pihak—pemerintah pusat, daerah, hingga NGO—yang selama ini konsisten membantu masyarakat terdampak. Ia juga menyampaikan bahwa perhatian Presiden RI, Prabowo Subianto, sangat besar terhadap kondisi para penyintas bencana di Flores Timur.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut jajaran pejabat BNPB, TNI, Forkopimda, hingga tokoh agama dan masyarakat, mempertegas bahwa dalam menghadapi bencana, gotong royong dan kemanusiaan menjadi kekuatan terbesar bangsa