OELAMASI, kupang-media.net | Wakil Bupati Kupang, Aurum Titu Eki, menghadiri audiensi strategis bersama Yayasan 1000 Cita Bangsa di Restoran Tanjung, Kota Kupang, Kamis (22/5) malam. Pertemuan tersebut membahas kelanjutan program-program kesehatan dan sosial kemasyarakatan yang telah dijalankan sejak 2021, termasuk penguatan peran kader Posyandu dalam pencegahan stunting.
Didampingi oleh Kepala Bappeda Kabupaten Kupang, Diskon Selan, Wabup Aurum menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi yayasan tersebut. “Kami sangat menyambut baik program-program yang sudah dilakukan. Banyak yang telah dicapai, dan kami melihat peluang besar untuk kerja sama jangka panjang,” ujarnya kepada media.
Sejak tahun 2021, Yayasan 1000 Cita Bangsa telah hadir di 4 kecamatan dan 20 desa di Kabupaten Kupang, menjalankan berbagai inisiatif termasuk Poster Pintar, sebuah media edukasi rumah tangga untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting.
Transformasi Poster Pintar: Dari Media Edukasi ke Penggerak Sistem Kesehatan Desa
Dodi Nuriana, perwakilan yayasan, mengungkapkan bahwa sejak 2024, Poster Pintar telah mengalami transformasi besar. “Kami kini fokus pada pelatihan mendalam bagi kader Posyandu, tenaga kesehatan, serta perangkat desa dan Puskesmas. Mereka dibekali 25 keterampilan utama untuk edukasi dan intervensi stunting,” jelasnya.
Targetnya tidak main-main — sebanyak 600 kader terlatih pada 2025, menjadikan Kabupaten Kupang sebagai model nasional dalam pencegahan stunting berbasis komunitas.
Pemerintah Siap Tinjau Lapangan
Wabup Aurum juga menyebut bahwa pihaknya tengah menyusun agenda untuk meninjau langsung pelatihan kader di lapangan. “Kami ingin melihat langsung bagaimana yayasan melatih kader, khususnya dalam memantau tumbuh kembang bayi secara akurat,” imbuhnya.
Audiensi tersebut ditutup dengan komitmen kedua pihak untuk menjalin kerja sama jangka panjang, serta mendorong regulasi daerah yang mendukung pemberdayaan kader dan penguatan sistem kesehatan masyarakat desa.
“Harapan kami, program ini bisa masuk dalam kebijakan daerah, sehingga berdampak luas dan berkelanjutan,” tutup Dodi Nuriana.