Oelamasi,kupang-media.net I Sebanyak 96 pohon natal sepanjang jalan poros tengah dari Tarus hingga Takari dilombakan dalam rangka menyambut perayaan Natal tahun 2024 yang digelar oleh Rumah Kreatif Gemoy dinilai oleh tim juri. Penilaian tersebut di pimpin langsung oleh Pdt. Em Hengky Abineno, S.Th., S.Pd., M.PdK , Senin, (23/12/2024) siang.
Berdasarkan tema lomba, “Natal Damai, Bumi ceria”, dengan kriteria penilaian yakni konsep religius, kreatifitas, dan sinopsis atau memiliki maknaĀ dari karya pohon natal menjadi poin penilaian dari tim juri.
Lomba hias pohon natal yang digelar Rumah Kreatif Gemoy sebagai upaya membawa sukacita natal tahun 2024 bagi warga Kabupaten kupang dan merupakan inisiasi dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Yosef Lede,SH dan Aurum Titu Eki, S.Ars., M.Ars.
Sejumlah pohon natal yang terpasang mulai dari batas Kota Kupang dan Kabupaten Kupang di wilayah Tarus hingga Kecamatan Takari.
Ditemui media ini, tim juri Lomba Hias Pohon Natal, Pendeta Hengky Abineno mengatakan semarak perlombaan yang digelar tidak hanya menggambarkan keberadaan orang kristen dalam menyambut natal namun juga sebagai proses mengimani kelahiran kristus.
“Kelahiran kristus yang diperingati oleh kita bukan kelahiran abal abal, bukan cerita bohong tetapi cerita yang sesungguhnya. Ini juga sebagai moment orang kristen bersaksi dalam bentuk pembuatan pohon natal”, ujarnya saat berada di Halaman Gereja GMIT Zaitun Tuapukan, (23/12).
Pada kesempatan tersebut, Pendeta Hengky juga mengakui kreatifitas dan kemampuan peserta dalam mengimplementasikan rasa syukur kelahiran Yesus dalam setiap pohon natal yang di tampilkan.
Dan ia mengaku puas dengan jawaban dari para peserta dalam menjelaskan akan makna natal. “Ketika kami bertanya, mereka begitu bagus menjelaskan apa yang mereka buat, makna natal untuk perkembangan iman, bagi lingkungan dan bagi diri mereka sendiri”, sebutnya.
Lebih lanjut, Pendeta Hengky menjelaskan jika terselenggaranya kegiatan ini membuktikan bahwa masyarakat NTT khususnya warga Kabupaten Kupang mampu berkreasi.
“Kita harus beri pemahaman jika NTT bukan berada di bawah garis kemiskinan, NTT bukan rumah kebodohan tetapi Tuhan sudah menanamkan berkat berlimpah dengan budaya yang beraneka ragam dan semuanya tergambar dalam setiap pohon natal yang telah di tampilkan oleh para peserta”, ucapnya.
“Sepanjang penilaian kami hari ini ada begitu banyak kreasi para peserta yang menonjolkan budaya Timor dan budaya lokal NTT. Ini bukti syukur kita atas kehadiran budaya yang begitu luar biasa yang Tuhan beri. Bagi peserta yang sudah hadirkan sentuhan budaya lokal dalam setiap ornamen natal harus dipertahankan”, tambahya.
Pendeta Hengky Abineno berharap kegiatan positif ini tidak hanya digelar tahun 2024 saja namun secara continue akan kembali di lakukan di tahun depan hingga akhir masa kepemimpinan Yosef Lede dan Aurum Titu Eki.
“Semoga kegiatan ini akan berlanjut di tahun tahun yang akan datang. Ini akan menjadi wadah menyalurkan kreatifitas sekaligus akan menjadi wisata rohani di Kabupaten Kupang”, tutupnya.(*Humas GEMOY