OELAMASI, kupang-media.net | Tokoh masyarakat Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Fritson Bano, meminta Bawaslu dan aparat kepolisian agar segera memproses hukum Rudolf Amtiran, warga Teunbaun, Amarasi Barat yang sempat viral di media sosial karena berupaya menghalangi kampanye paket Calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Yosef Lede, SH dan Aurum Obe Titu Eki di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
Pernyataan Fritson Bano ini merupakan tanggapan atas pernyataan seorang warga di sebuah media online yang berafiliasi dengan paket calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang dengan tagline Korsa. Kepada wartawan, Senin, (25/11/2024), tokoh masyarakat yang sering disapa Son Bano itu, mengatakan, perbuatan Rudolf Amtiran itu tidak mencerminkan budaya orang Amarasi yang sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan cinta perdamaian.
Karena itu, Son Bano menyesalkan pernyataan oknum masyarakat yang mengatasnamakan orang Amarasi bahwa laporan polisi yang dilayangkan oleh paket Gemoy ke Bawaslu terkait aksi premanisme yang dilakukan Rudolf Amtiran itu menyakiti hati masyarakat Amarasi.
Laporan Gemoy ke Bawaslu dan aparat kepolisian terkait perilaku buruk Rudolf Amtiran itu menurutnya tidak menyakiti hati masyarakat Amarasi. Bahkan sebagai orang Amarasi, dirinya mengutuk keras tindakan yang memalukan orang Amarasi itu.
“Menyakiti hati masyarakat Amarasi yang mana? Mana mungkin masyarakat Amarasi dukung perbuatan tidak baik seperti itu. Tindakan dia (Rudolf Amtiran) itu murni pidana. Jadi Bawaslu dan polisi harus segera proses hukum”, tegasnya.
Ia meminta aparat Bawaslu dan Kepolisian untuk menuntaskan proses hukum terhadap Rudolf Amtiran agar ada efek jera.
“Kalau tindakan Rudolf Amtiran itu tidak diproses hukum maka pasti anak-anak muda dan masyarakat bisa tiru perbuatan seperti itu. Dan bisa terulang lagi”, jelasnya.
Untuk diketahui, aksi tak terpuji ditunjukkan oleh oknum masyarakat Kelurahan Teunbaun bernama Rudolf Amtiran saat kampanye resmi paket Calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang (Gemoy) di lapangan umum, Kelurahan Teunbaun.
Saat kampanye sedang berjalan, Rudolf Amtiran mendekati tenda kampanye sambil berteriak keras dan menantang anggota kepolisian yang datang untuk mengamankan situasi.(*AB