KOTA, kupang-media.net | Penjabat (Pj.) Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., melakukan kunjungan kerja ke SD Negeri 1 Bonipoi dan SD Negeri 2 Bonipoi pada Selasa (29/10). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan optimal dan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Dalam kunjungan tersebut, Pj. Wali Kota didampingi oleh sejumlah pejabat Pemkot Kupang, antara lain Kepala Bagian Prokompim Setda, Daud Nafi; Kabag Perencanaan Keuangan Setda, Romi Lado; Sekretaris Dishub Kota, Ebed Jusuf; Camat Kota Lama, Yanto Djalil; Lurah Bonipoi; Koordinator Pengawas SD, Jhony Rihi; serta kepala sekolah dari kedua SD yang dikunjungi.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota mengungkapkan pentingnya kunjungan ke sekolah-sekolah sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan dasar di Kota Kupang. “Kunjungan ini adalah yang pertama bagi saya ke SD Bonipoi. Sekolah ini adalah bagian dari sejarah kota dengan usia yang hampir sama dengan Masjid Raya Al Ikhlas Bonipoi dan Gereja Kathedral Kristus Raja. Saya ingin memastikan bahwa para siswa mendapatkan pengalaman belajar yang layak dan aman di lingkungan ini,” ujarnya.
Para guru memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan keprihatinan mereka terkait kondisi bangunan sekolah yang sudah tua dan sebagian mengalami kerusakan. Menurut mereka, kondisi bangunan yang tidak layak dapat membahayakan keselamatan siswa, khususnya saat cuaca buruk. “Kami khawatir dengan beberapa bagian gedung yang mulai rusak. Kondisi ini bisa membahayakan siswa, terutama saat hujan lebat. Kami berharap ada perhatian lebih untuk rehabilitasi gedung ini agar lingkungan belajar tetap aman,” ungkap salah satu guru.
Menanggapi hal ini, Pj. Wali Kota menegaskan pentingnya pelestarian gedung-gedung bersejarah. “Bangunan sekolah ini adalah warisan berharga bagi Kota Kupang. Saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segera berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan NTT untuk melakukan pemugaran. Kami ingin memastikan gedung ini tidak hanya berfungsi baik tetapi juga menjadi bagian dari situs sejarah yang layak untuk Kota Kupang,” tegas Linus.
Selain perhatian terhadap fasilitas, Pj. Wali Kota juga menekankan pentingnya kesehatan dan gizi siswa. Ia mengimbau sekolah untuk rutin mengadakan kegiatan olahraga dan bekerja sama dengan Puskesmas dalam melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik. “Kesehatan adalah fondasi penting dalam pendidikan. Saya harap sekolah-sekolah bisa lebih aktif dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya gizi dan olahraga,” tambahnya.
Menyongsong Pilkada pada 27 November mendatang, Pj. Wali Kota juga meminta dukungan dari guru dan orang tua untuk menyukseskan perhelatan tersebut. “Jangan ada yang golput!” tegasnya. Sebagai bentuk edukasi, Pj. Wali Kota berinteraksi dengan siswa dengan menguji pengetahuan mereka tentang nama-nama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan berkontestasi. Para siswa antusias menjawab, meskipun beberapa ada yang kurang tepat. “Antusiasme ini luar biasa. Saya berharap para guru dapat membantu meningkatkan literasi pemerintahan siswa, sehingga mereka semakin mengenal proses demokrasi dan tata pemerintahan sejak dini,” ujarnya.
Dalam kunjungan ini, Pj. Wali Kota memperkenalkan sarung tenun motif Sepe yang dikenakannya, yang menjadi ikon Kota Kupang dan sudah mendapat hak paten dari Kemenkumham. Ia mengajak para guru dan siswa untuk mengenakan dan mempromosikan motif Sepe sebagai bagian dari kebanggaan identitas lokal. “Sarung tenun ini adalah identitas kita. Saya harap seluruh warga sekolah bisa ikut melestarikan dan mempromosikan motif ini agar semakin dikenal luas,” ujarnya.
Pj. Wali Kota turut mengingatkan siswa untuk peduli lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Ia mengapresiasi program “Jaksa Masuk Sekolah” yang diinisiasi oleh Kejaksaan Tinggi NTT, yang mengedukasi siswa tentang kebersihan lingkungan. “Kepedulian pada lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Program ini sangat baik dalam membentuk karakter siswa yang peduli akan kebersihan,” katanya.
Dalam sesi bersama para guru, Pj. Wali Kota menjelaskan alasan kendala dalam pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), yaitu adanya kekurangan data pada beberapa guru. Selain itu, ia menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan guru dan pegawai honorer di sekolah dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Saya sudah menugaskan Kepala BKPPD untuk berkoordinasi terkait formasi PPPK bagi para guru honorer yang diangkat melalui Keputusan Kepala Sekolah. Kami juga meminta agar tenaga teknis di sekolah dapat diprioritaskan untuk diangkat sebagai PPPK tahun depan,” jelasnya.
Pj. Wali Kota memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang telah mengelola Dana BOS dengan baik, sebagaimana dilaporkan oleh kepala sekolah. “Ini menunjukkan komitmen kita dalam pengelolaan dana yang akuntabel. Terus pertahankan kinerja ini agar kepercayaan publik tetap terjaga,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Pj. Wali Kota menegaskan bahwa pemugaran bangunan sekolah yang rusak harus menjadi prioritas. Ia meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan NTT guna mendorong pemugaran. “Sekolah harus bebas dari risiko bencana. Bangunan yang rusak tidak hanya mengancam keselamatan tetapi juga mengganggu kenyamanan siswa dalam belajar,” ujarnya.
Kunjungan Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, ke SD Negeri 1 dan 2 Bonipoi ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam memastikan pendidikan berkualitas, memperhatikan kesehatan siswa, dan menjaga warisan sejarah bagi generasi mendatang(*Arif Bait