KOTA,kupang-media.net | Dalam survey terbaru Indikator Politik Indonesia tentang Pilkada Kota Kupang, calon Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko) unggul dari segi popularitas dengan angka 92%. Untuk calon Wakil Wali Kota, yang paling popular adalah Dr. Lusia Adinda Lebu Raya dengan angka 53,2%.
Data ini dipaparkan langsung Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers via zoom, Senin (14/10) siang.
Dari 10 kandidat (5 paslon), kandidat yang paling populer adalah Jeriko yang menjadi 92,0%. Dari angka popularitas tersebut, sebanyak 84,0% suka dengan sosok Jeriko. Menyusul di bawahnya Jonas Salean dengan angka popularitas 84,1% dan tingkat kedisukaan sebesar 78,1%.
Di peringkat ketiga yakni Christian Widodo dengan popularitas 69,9% dan tingkat kedisukaan 80,4%. Diikuti Alex Funay dengan angka 53,4% dan tingkat kedisukaan 60,1%. Selanjutnya, Lusia Adinda Lebu Raya (wakil Jeriko) dengan popularitas 53,2% dan tingkat kedisukaan 79,8%.
Di bawah Lusia Adinda, ada nama calon wakil wali kota Serena Francis dengan tingkat popularitas 50,2% dan tingkat kedisukaan 85,1%. Menyusul George Hadjoh dengan popularitas sebesar 47,6% dan tingkat kedisukaan 70,4%. Disusul Theodora Ewalde Taek dengan popularitas 27,8% dan kedisukaan 69,3%.
Sementara itu, Sukardan Aloysius memiliki popularitas sebesar 26,4% dan tingkat kedisukaan 72,5% dan Isyak Nuka di posisi terakhir yang memiliki popularitas sebesar 23,2% dan tingkat kedisukaan 78,0%.
“Dalam politik orang tidak memilih kalau tidak mengenal calonnya. Karena rumus sederhananya tak kenal maka tak sayang,” kata Prof. Burhanuddin.
Untuk diketahui, berdasarkan data hasil survei Indikator, paslon Jeriko-Adinda unggul elektabilitas sebesar 35,5%. Posisi kedua ditempati paslon Chris Widodo-Serena Francis dengan angka 24,1%, peringkat ketiga paslon Jonas Salean-Alo Sukardan 21,4%, peringkat empat ditempati Alex Funay-Isyak Nuka 5,3% dan peringkat kelima pasangan George Hadjoh-Walde Taek 4,3%.
Survei ini dilakukan pada 29 September-5 Oktober 2024. Metode penarikan sampel yakni menggunakan metode multistage random sampling. Sampel yang diambil secara proporsional ini berjumlah 400 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±5%pada tingkat kepercayaan 95persen. Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kota Kupang yang terdistribusi secara proporsional.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (*AB