NTT, kupang-media.net | Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi dan rombongan melaksanakan kunjungan ke Keuskupan Ruteng di Jl. Pelita No. 4, Kel. Watu, Kec. Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Jum’at (03/05/2024). Kasrem 161/Wira Sakti beserta rombongan diterima langsung oleh Uskup Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng, RD Maksimus Regus, beserta sejumlah Romo yang ada di Keuskupan Ruteng.
Dalam kesempatan tersebut Kasrem 161/Wira Sakti menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya ke Keuskupan Ruteng, ” Tujuan kedatangan kami adalah selain untuk bersilahturahmi, juga memperkenalkan sejumlah program TNI seperti Pompa Hidram, Sumur Bor, dan pembangunan rumah ibadah, serta Program Jaga Alam dan Air,” ungkap Kasrem 161/Wira Sakti.
Dalam pertemuan itu, Uskup Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, memperkenalkan tiga festival pastoral Keuskupan, ” Tiga Festival Pastoral Keuskupan tersebut yaitu Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Festival Golo Curu di Ruteng, dan Festival Lembah Sanpio di Kisol,” jelasnya.
Hal itu pun direspon baik oleh Kasrem 161/Wira Sakti yang siap mendukung program-program tersebut. “Untuk pembangunan, memang kita butuh kerjasama antara Gereja, Pemerintah, dan TNI,” ungkap Kasrem 161/Wira Sakti
Dalam kesempatan tersebut Kasrem 161/Wira Sakti menambahkan tentang eratnya ketahanan pangan dengan pemanfaatan Pertanian Smart Farming, sehingga hutang daerah yang tinggi pun tidak jadi persoalan karena masyarakat sudah memegang uang secara riil yang ada ditangan masyarakat.
“Perlu diketahui, apa itu smart farming: Smart farming atau dengan sebutan lain pertanian pintar, adalah konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan pertanian untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Ini melibatkan penggunaan sensor, perangkat lunak analitik, kecerdasan buatan, dan konektivitas internet untuk mengoptimalkan proses pertanian,” jelas Kasrem 161/Wira Sakti.
Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan smart farming, petani dapat mengumpulkan data secara real-time tentang tanah, tanaman, cuaca, dan lingkungan sekitarnya.
” Data ini kemudian dianalisis untuk memberikan wawasan yang lebih baik dalam pengambilan keputusan, seperti kapan harus menyiram tanaman, memberi pupuk, mengendalikan hama, atau panen.
Selain itu, smart farming juga dapat mencakup penggunaan drone, robot, dan otomatisasi lainnya untuk mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dalam pertanian. Hal ini membantu mengurangi biaya, waktu, dan tenaga kerja yang diperlukan, sambil meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi dampak lingkungan,” kata Kasrem 161/Wira Sakti.
Selain itu Kasrem 161/Wira Sakti juga menyampaikan tentang pembangunan Rumah Ibadah dalam bentuk gedung portabel. ” Dalam pembangunan rumah ibadah, bisa dalam bentuk gedung portable yang bisa digunakan untuk pembangunan rumah ibadah mini dengan berukuran 8×18. Gedung portable adalah sebuah bangunan yang dirancang untuk dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan relatif mudah. Bangunan ini sering kali dibangun dari material yang ringan dan mudah dipasang, seperti baja atau aluminium. Gedung portable sering digunakan untuk acara-acara sementara, proyek konstruksi, atau keperluan lain yang membutuhkan bangunan sementara dengan kemampuan mobilitas tinggi,” jelas Kasrem 161/Wira Sakti.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Adrianus Garu dan Dandim 1612/Manggarai Letkol Arh Drian Priyambodo serta rombongan lainnya. (*AMB