NTT, kupang-media.net |Setelah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia mengumumkan jadwal Pemilukada pada 27 November 2024, berbagai pihak mulai menyiapkan langkahnya. Salah satunya adalah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Adil Makmur Nusa Tenggara Timur (DPW PRIMA NTT), yang siap terlibat aktif dalam proses tersebut. Apa langkah yang akan mereka ambil? Mari kita simak pernyataan langsung dari Ketua DPW Prima NTT, Willy Soeharly.
“DPW PRIMA NTT secara terbuka menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan Surat Keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Prima terkait respon terhadap Pemilukada.” Willy Soeharly menyatakan bahwa telah ada instruksi nasional dari DPP Prima untuk merespons Pemilukada di wilayah masing-masing. “Kami siap menjalankan instruksi tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Willy menegaskan bahwa DPW PRIMA NTT akan terlibat dalam konsolidasi bersama Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk membangun poros politik dalam intervensi Pemilukada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di NTT. “Langkah ini penting untuk mengawal pemerintahan terpilih hasil pilpres 2024,” tambahnya.
Willy menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat di NTT sebagai perpanjangan tangan pemerintahan pusat yang mengusung politik persatuan nasional serta kemandirian dan kedaulatan ekonomi nasional. Menurutnya, strategi persatuan nasional dan kemandirian ekonomi harus diimplementasikan dalam konteks mengawal dan mendukung berjalannya program-program strategis Prabowo-Gibran, seperti hilirisasi sumber daya alam dalam kerangka membangun industrialisasi nasional kuat, agar dapat mewujudkan visi-misi tentang Indonesia Emas 2045.
“NTT butuh kepemimpinan yang kuat, inovatif, dan strategis untuk mewujudkan visi tersebut,” tegas Willy. Dia menjelaskan bahwa urgensi dan signifikansi KIM harus dipertahankan di daerah-daerah, misalnya di NTT, karena wilayah ini berada di gerbang Selatan Indonesia. “KIM NTT dapat memainkan peran strategis secara geopolitik dan geoekonomi dengan negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah selatan Indonesia, seperti Timor Leste dan Australia,” jelasnya.
Willy optimis bahwa karakteristik kepemimpinan yang dibutuhkan dapat ditemukan di NTT, khususnya pada tokoh-tokoh KIM NTT. “Prasyarat seperti itu kami anggap dapat ditemukan dalam tokoh-tokoh politik yang ada di dalam KIM NTT,” katanya.
Sebagai penutup, Ketua DPW PRIMA NTT ini melihat peluang terbangunnya koalisi permanen di NTT karena partai-partai di KIM memiliki kesamaan pandangan jangka panjang terkait masa depan Indonesia dan NTT, di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. “Kami cukup optimis bahwa rekan-rekan di KIM tidak akan keberatan dengan proposal politik yang ditawarkan. Mungkin, hanya perlu mempersiapkan hal-hal teknis munuju kelanjutan KIM dalam intervensi pemilukada,” menutup pernyataannya.(*AB