NTT, kupang-media.net | Orias Petrus Moedak, salah satu putera terbaik daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), tokoh dibalik suksesnya Indonesia membeli 51 Persen Saham PT.Freeport sekaligus mantan Wakil Dirut PT.Freeport menyatakan siap maju calon Gubernur NTT di Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) NTT tahun 2024. Saat ini, dirinya tengah berkeliling ke daerah-daerah di NTT untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung Orias saat dijumpai dalam makan siang dan diskusi bersama masyarakat Lembata Diaspora di Restaurant The King, Kelurahan Namosain Kecamatan Alak Kota Kupang pada Jumat (07/07/2023).
”Jadi kalau ditanya apakah niat (maju Calon) Gubernur (NTT), bisa dicatat saya siap menjadi (calon) Gubernur (NTT). Saat ini saya keliling NTT perkenalkan diri, habis Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden baru kita focus. Sekarang fokusnya pada Pilpres. Jadi saat ini saya fokusnya perkenalan diri. Dan di perkenalan, saya menyatakan saya siap menjadi calon Gubernur,” jelas Orias.
Menurut Orias Petrus Moedak, memang dirinya berkeliling ke daerah-daerah di NTT dengan sejumlah aktivitas sosial mendukung pembangunan masyarakat, sambil memperkenalkan diri. “Lembata saya belum kesana, tetapi dalam waktu dekat akan kesana. Jadwal sudah kami atur kesana,” ujarnya di hadapan tokoh-tokoh Lembata Diaspora di Kupang.
Orias Petrus Moedak memiliki keyakinan, bahwa NTT hanya akan sukses dibangun oleh siapa pun pemimpinya ke depan, asalkan pemimpin tersebut memiliki prinsip ‘jangan mencuri.’ Karena kalau mencuri, siapa pun dia akan ditangkap aparat penegak hukum. “Saya jamin NTT bisa maju, asalkan jangan mencuri aja. Saya pikir itulah yang paling cocok, jangan mencuri, karena mencuri itu mengambil hak orang,” tegas Orias.
Sebagai calon Gubernur NTT ditahun 2024, kata Orias Petrus Moedak, aspek ekonomi dan pendidikan serta kesehatan tetap menjadi bagian fokus dalam membangun NTT, termasuk sector pertanian dan peternakan serta pariwisata untuk mengatasi sejumlah isu penting di NTT seperti kemiskinan, stunting dan persoalan pendidikan dimana NTT selalu di rangking 3 nasional dengan tingkat kualitas pendidikan yang rendah. Selain itu, pariwisata tetap harus ditingkatkan jika pemerintah daerah ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD NTT.
Ibarat permainan sepak bola, lanjut Orias, pemimpin harus memiliki gawang yakni visi dan tujuan serta sasarannya dalam membangun daerah. Kalau tidak ada ‘gawang’, orang akan bermain (memimpin) saja (suatu daerah, red) tanpa tujuan dan hasil yang jelas, selain hanya keringat dan bau badan. “Jadi intinya semua bisa diurus (dikerjakan, red), asalkan jelas tujuan apa. Misalkan tingkatkan kualitas pendidikannya dulu. Jadi bukan gedungnya harus bagus dulu aru guru, tetapi (kualitas) gurunya yang harus bagus dulu. Kalau gurunya bagus, anaknya pintar-pintar. Orang tua kita dulu pintar-pintar walau kondisi (fisik) sekolahnya kusut,” jelasnya.
Profil Singkat Orias Petrus Moedak
Orias Petrus Moedak lahir di Kupang pada 26 Agustus 1967. Ia seorang kepala keluarga dengan 3 orang anak dan saat ini berdomisili di Jakarta.
Pendidikan Formal:
•SDK Don Bosko III Kupang tahun 1980
•SMP Negeri 2 Kupang tahun 1983
•SMA Negeri 1 Kupang tahun 1984 dan SMA Negeri 1 Garut tahun 1986
•Universitas Padjadjaran Bandung: Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi tahun 1990
Pendidikan Non-Formal:
•Tahun 2014: Port Senior Management, Galilee International Management Institute (GIMI), Israel tahun 2013 APAC, Container Terminal Management, Antwerp, Belgium. APAC, Port Management, Antwerp, Belgium
•Tahun 2017: Coaltrans School of COAL, st. Anne’s College, Oxford, UK
•Tahun 2020: Pandemic Crisis Management, GIMI, Israel. National Security and Country Resilience, GIMI, Israel
Pengalaman Bekerja
•Tahun 1991-1994: Senior Auditor pada KAP Santoso Harsokusumo, member of Ernst & Young International
•Tahun 1994-2000: Direktur Corporate Finance pada PT. Bahana Securities
•Tahun 2000-2002: Direktur PT Bahana Artha Ventura
•Tahun 2003-2008: Direktur PT Danareksa Sekuritas
•Tahun 2008-2010: Direktur Utama PT Reliance Securities, Tbk
•Tahun 2010-2014: Managing Director Investment Banking Daiwa Capital Markets Singapore Ltd
•Tahun 2014-2016: Direktur Keuangan PT. Pelindo 2 PERSERO
•Tahun 2016-2017: Direktur Utama PT. Pelindo 2 (PERSERO)
•Tahun 2017-2018: Direktur Keuangan PT. Bukit Asam Tbk
•Tahun 2018: Direktur Keuangan PT. Indonesia Asahan Alumenium (PERSERO)
•Tahun 2018-2019: Wakil Direktur Utama PT.Freeport Indonesia
•Tahun 2019-2021: Direktur Utama PT. Indonesia Asahan Alumenium (PERSERO) MIND ID GROUP
•Tahun 2001-2003: Komisaris PT. Sarana Sumut Bentura, Medan dan Komisaris PT. Sarana Jabar Ventura, Bandung serta Komisaris PT. Sarana Sulsel Ventura, Makasar
•Tahun 2002-2003: Komisaris Utama PT.Mitra Ventura Indonesia, Jakarta
•Tahun 2014-2016: Komisaris Utama PT.Rumah Sakit Pelabuhan-Jakarta
•Tahun 2016-2017: Komisaris Utama PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia-Surabaya
•Tahun 2017: Komisaris Utama PT. Terminal Teluk Lamong Surabaya
•Tahun 2017-2018: Komisaris Utama PT. Bukit Asam Transpasific Railways-Jakarta
•Tahun 2019-2022: Wakil Komisaris Utama PT. Freeport Indonesia-Jakarta
•Tahun 2020-sekarang: Pendiri dan Pembina Yayasan Sumur Delapan Tiga-Kupang
•Tahun 2023-sekarang: Komisaris Independen PT. Rukun Raharja-Jakarta. (**