Oelamasi,- Kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistim irigasi Primer dan Sekunder pada daerah irigasi yang luasnya dibawah 1Ha, pada pekerjaan rehabilitasi bendungan di Beludale II, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang yang dilaksanakan oleh CV. Ustra yang baru selesai dikerjakan satu bulan ini, mulai menunjukan keretakan serius pada sejumlah badan saluran pembuangan.
Direktur CV. Ustra, yang diketahui bernama Melki Unbanunaek, yang di konfirmasi melalui pesan singkat (Whatsapp) Sabtu (14/01/2023) siang, belum memberikan komentarya terkait dengan keretakan badan saluran pembuangan tersebut.
“Beta (saya) posisi di Jakarta, datang ikut sidang putusan PKP. Sampai Kupang Beta ke lokasi untuk lihat baru beta komentar. Kalau bisa tunggu besok (Minggu 15/01/2023) beta sampai dulu”, isi pesan chat Whatsapp Melki Unbanunaek.
Namun sampai dengan terakhir di konfirmasi hari minggu seperti yang dijanjikan melalui pesan singkat, Melki Unbanunaek tidak merespon.
Pantauan di lokasi pekerjaan Sabtu (14/01/2023) siang, terlihat badan saluran pembuangan bendungan pada sisi kiri dan kanan mengalami keretakan serius. Di beberapa titik, keretakan mulai terpampang jelas diatas bahu dinding saluran. Di beberapa titik yang lain, terdapat keretakan memanjang dari atas hingga ke bahagian lantai saluran pembuangan. Terindikasi, ada upaya menutupi keretakan tersebut dengan material semen.
Untuk diketahui, dana pekerjaan Beludale ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan besaran pagu Rp. 433.750.000,- yang digunakan untuk pekerjaan beberapa item seperti: tembok penahan pintu air dengan ukuran lebar keseluruhan badan tembok penahan 4m, lengkap dengan dua buah pintu tutup/buka model setir ukuran tinggi pintu 3.75m dan lebar pintu 1, saluran olakan sepanjang 13m, saluran buangan sepanjang 169m dengan ukuran tinggi 90m dan lebar 2m.
Khusus untuk dinding saluran olakan dan dinding saluran buangan, termasuk landasan atau lantai dasar dibangun dengan sistim cor beton.(*Erik)