Kupang,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi NTT terus melakukan pengawasan dan monitoring, terhadap pelaksanaan penyaluran dana stimulan badai siklon tropis seroja, yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada masing-masing wilayah terdampak.
Kepala BPBD Propinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos, MM yang di konfirmasi di ruang kerjanya Rabu siang (14/12) mengatakan, sampai dengan saat ini progres pelaksanaan fisik dan pelaksanaan keuangan khusus dana Seroja terus meningkat.
“Terkait dengan realisasi dana stimulan perbaikan dan pembangunan rumah untuk warga terdampak badai siklon tropis seroja april 2021, data terkini di 16 Kabupaten/Kota menunjukan progres fisik meningkat menjadi 71.70% dan progres realisasi keuangan ikut meningkat sebesar 66.90%.
“Daerah yang prosentase pelaksanaan kegiatan fisik tertinggi, atau yang sudah 100% dilaksanakan sesuai data terakhir yaitu: Kabupaten Ende, Kabupaten Belu, Kota Kupang, Kabupaten manggarai barat dan Kabupaten Sumba barat.
“Sementara ada juga daerah kabupaten yang dalam pelaksanaannya masih belum mencapai target, atau dibawah 50% capaian diantaranya: Kabupaten TTS, Kabupaten Alor, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sabu Raijua”, jelasnya.
Ambrosius menuturkan, BPBD NTT terus mendorong BPBD pada wilayah kabupaten yang belum mencapai target, agar dapat menyelesaikannya secara cepat sebelum akhir tahun 2022.
“Memang kendala yang dihadapi adalah banyak jumlah rumah masyarakat yang terdampak. Ditambah lagi dengan sumber daya manusia pada BPBD yang juga masih sangat terbatas jumlahnya, sehingga ikut mempengaruhi capaian progres”, tambahnya.(*Erik)