KOTA, kupang-media.net | Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, S.H., gencar mengajak semua elemen masyarakat untuk turut memberikan perhatian dan kerja sama demi kebersihan Kota Kupang. Di antaranya adalah insan pers. Langkah-langkah tersebut dilakukan guna mewujudkan Kota Kupang yang selama ini selalu masuk 5 besar daerah terkotor di Indonesia menjadi salah satu kota terbersih dengan skala nasional.
Salah satu upaya menumbuhkan rasa peduli akan kebersihan sejak usia dini adalah digelarnya lomba kebersihan antar sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),TK, SD hingga SMP. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak sekolah untuk menjaga kebersihan dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Lomba tersebut telah di launching sejak 1 September 2022 dan akan berakhir pada 20 Desember 2022. Dalam proses penjuriannya akan melibatkan insan media baik media cetak maupun elektronik sebagai tim penilai. Seiring berjalannya waktu kurang lebih 2 bulan, Penjabat Wali Kota turut serta melakukan peninjauan atau sidak ke beberapa sekolah. Dalam sidak tersebut para insan pers juga diajak untuk turut serta, tidak hanya sekedar memberitakan kondisi kebersihan sekolah tapi juga memberi penilaian.
Sejumlah sekolah telah dikunjungi. Termasuk sekolah yang berada di kelurahan pinggiran seperti Kelurahan Naioni yang dikunjunginya pada Rabu (2/11). Di Naioni, Penjabat Wali Kota bersama rombongan dan insan pers yang meliput berkesempatan memantau 3 sekolah. Sekolah pertama yang dikunjungi adalah SD GMIT Naioni. Kemudian berlanjut ke SMP 17 yang letaknya tidak jauh dari SD GMIT. Sekolah terakhir yang dikunjungi adalah SDN Naioni.
Usai melakukan pemantauan Penjabat Wali Kota mengakui masih ditemukan sejumlah sekolah yang tidak tertata dan tidak terjaga kebersihannya, baik kebersihan lingkungan sekolah maupun kebersihan toilet/kamar mandi. Apresiasi disampaikannya kepada sejumlah PAUD yang pada saat ia melakukan peninjauan ke lingkungan tempat mereka belajar. tertata dengan baik, bersih dan memiliki unsur keindahan taman yang baik. Hal ini menjadi contoh kesadaran pentingnya kebersihan sejak kecil dan mengikuti instruksi pemerintah untuk melakukan kebersihan lingkungan sekolah 15 menit sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan saat melakukan peninjauan ke lingkungan SD dan SMP ditemukan sejumlah sekolah yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam menata kebersihan, kurangnya tempat sampah hingga kebersihan toilet yang kurang baik. Ia meminta kepada para kepala sekolah untuk terus fokus dan mengimbau dan mengajak para siswa dalam menjaga kebersihan dan penanganan sampah.
Khusus untuk tempat sampah, Pemerintah Kota Kupang telah berupaya bersama sejumlah stakeholder melalui program CSR agar dapat memberikan tempat sampah kepada sekolah-sekolah maupun fasilitas publik lainnya. Harapannya ke depan setiap 200 meter ruang publik di Kota Kupang memiliki tempat sampah. Kepada para kepala sekolah dan guru yang ditemui, Penjabat Wali Kota minta untuk memanfaatkan secara maksimal ruang-ruang kelas yang ada di luar jam sekolah, untuk les-les tambahan bagi para siswa dan klub Bahasa Inggris.
Selain 3 sekolah yang sudah dikunjungi di Naioni, sejumlah sekolah yang telah dikunjungi antara lain; TK Kristen Pniel Sikumana, TK Kristen Tunas Gloria, TK Kristen Siloam Kota Baru, TK Horeb, TK Gereja GMIT Kota Baru, SDI Perumnas 2, SDI Perumnas 3, SDI NBD, SDN Nunhila, SD Oesapa Kecil, SMP Negeri 1 Kupang, SMP Negeri 2 Kupang, SMP Negeri 4 Kupang, SMP Negeri 5 Kupang, SMP Negeri 6 Kupang, SMP Negeri 8 Kupang, SMP Negeri 10 Kupang, SMP Negeri 12 Kupang, SMPN 16, SMPN 19, SMP Negeri 20 Kupang.(**